Home » , » Kalender Astronomi Juni-Juli 2013

Kalender Astronomi Juni-Juli 2013

Written By Unknown on Selasa, 11 Juni 2013 | 17.11

Bulan Baru (8 Juni 2013)
Pada bulan Juni, konjungsi Bulan-Matahari atau Bulan baru (newmoon) akan terjadi pada Sabtu malam 8 Juni 2013 pukul 22:58 WIB. Di hari berikutnya pada 9 Juni 2013 Bulan akan memiliki ketinggian 7º saat Matahari terbenam dengan umur Bulan sekitar 18 jam 30 menit dan elongasi Bulan-Matahari 8. Secara astronomis pada tanggal 9 Juni 2013 hilaal sudah terbentuk. Pada bulan Juli, konjungsi Bulan-Matahari atau Bulan baru (newmoon) akan terjadi pada Senin 8 Juli 2013 pukul 14:16 WIB. Pada senja harinya Bulan hanya memiliki ketinggian 0,7º saat Matahari terbenam dengan umur Bulan 3 jam 18 menit, elongasi Bulan-Matahari 4º 32'. Secara astronomis pada saat itu hilaal belum terbentuk.

Bulan Purnama (23 Juni 2013)



Pada bulan Juni, oposisi Bulan-Matahari atau Bulan purnama (fullmoon) akan terjadi pada Minggu senja 23 Juni 2013 pukul 18:32 WIB. Saat Bulan mencapai purnama, Bulan bisa terlihat dari titik pengamatan berada di langit timur setinggi 13. Karena terjadi hampir bersamaan dengan perigee, maka Bulan purnama kali ini berstatus Supermoon.
Sementara pada bulan Juli, oposisi Bulan-Matahari atau Bulan purnama (fullmoon) akan terjadi pada Selasa dinihari 23 Juli 2013 pukul 01:16 WIB. Pada saat Bulan mencapai purnama, Bulan bisa terlihat dari titik pengamatan berada di langit barat setinggi 65º.

Elongasi Planet Merkurius (12 Juni 2013)
Elongasi Merkurius merupakan sudut yang dibentuk antara planet Merkurius dengan Matahari. Elongasi Merkurius mencapai maksimumnya jika jarak Bumi ke Matahari berada pada titik minimumnya sementara jarak planet Merkurius ke Matahari berada pada kondisi maksimumnya. Elongasi planet Merkurius akan terjadi pada Rabu sore 12 Juni 2013 pukul 17:28 WIB. Pada saat itu planet Merkurius hanya berjarak sudut (berelongasi) 23º dari pusat cakram Matahari. Peristiwa elongasi planet Merkurius dapat kita saksikan baik dengan mata tanpa alat bantu optik maupun binokuler dan teleskop.

Konjungsi Planet Jupiter (19 Juni 2013)
Konjungsi planet Jupiter merupakan peristiwa dimana planet itu terletak tepat di perpanjangan garis lurus imajiner yang menghubungkan Bumi dan Matahari pada bidang dua dimensi dengan Matahari berada di tengah-tengah. Sehingga jika disaksikan dari Bumi, planet Jupiter pada saat mengalami konjungsi akan berada di “balik” Matahari.
Konjungsi planet Jupiter bakal terjadi pada Minggu pagi 19 Juni 2013 pukul 23:11 WIB. Pada saat itu planet jupiter hanya berjarak sudut (berelongasi) 0º dari pusat cakram Matahari. Secara teknis Jupiter 'tergerhanai' oleh Matahari. Namun peristiwa ini tidak bisa disaksikan, dengan cara apapun.

Supermoon (23 Juni 2013)
Supermoon adalah situasi dimana Bulan purnama terjadi hampir bersamaan dengan perigee. Perigee adalah peristiwa dimana Bulan memiliki jarak terdekat dengan bumi. Perigee yang terjadi pada 23 Juni 2013 merupakan perigee terkecil yang bakal dialami oleh Bulan kita sepanjang tahun 2013. Jarak Bumi-Bulan pada saat itu adalah sebesar 357.013 km. Pada saat supermoon terjadi, ukuran nampak Bulan akan sedikit lebih besar dibanding pada saat Bulan-Bulan purnama biasanya. Namun secara mata perbesaran ukuran itu sulit untuk dilihat hanya dengan mata saja (tanpa alat bantu optik). Sebagai imbas supermoon, maka pasang naik air laut di segenap pesisir akan mencapai nilai tertingginya.

Hujan Meteor June Bootids (22 Juni 2013-2 Juli 2013)
Hujan meteor June Bootids adalah hujan meteor periodik yang terjadi sejak 22 Juni 2013 hingga 2 Juli 2013 dengan puncaknya pada Kamis 27 Juni 2013. Meteor-meteor dari hujan meteor ini dikenal sebagai meteor dengan kecerlangan sedang dalam jumlah yang bervariasi. Hujan meteor ini dapat disaksikan pada saat malam hari sejak Matahari terbenam hingga sekitar pukul 02.00 WIB dinihari di langit bagian utara, dengan sumber meteor berpusat
pada rasi Bootes. Rasi ini cukup mudah dikenali karena adanya bintang bintang Arcturus yang cukup terang (magnitudo semu -0,1). Namun seiring adanya Bulan pasca fase purnama yang mulai terbit sejak pukul 22:00 WIB, maka waktu terbaik untuk mengamati puncak hujan meteor June Bootids ini adalah sebelum pukul 22:00 WIB.

Aphelion Bumi
Aphelion merupakan peristiwa dimana jarak Bumi dan matahari berada pada nilai maksimum atau yang paling jauh. Aphelion terjadi sebagai konsekuensi dari bentuk orbit Bumi yang elips membuat adanya perbedaan jarak pada saat posisi bumi berada pada wilayah terdekat dengan matahari dan terjauh dengan matahari. Wilayah terdekat inilah yang disebut aphelion.
Aphelion Bumi akan terjadi pada Jumat 5 Juli 2013 pukul 22:00 WIB. Pada saat itu jarak Bumi ke Matahari adalah sebesar 1,0167 SA. Secara kasat mata Matahari takkan bisa dibedakan dengan hari-hari sebelumnya, bahkan bila diamati dengan menggunakan teleskop sekalipun.

Konjungsi Inferior Planet Merkurius
Konjungsi inferior planet Merkurius merupakan peristiwa dimana planet terletak terletak tepat di dalam garis lurus imajiner yang menghubungkan Bumi dan Matahari pada bidang dua dimensi dengan Merkurius berada di tengah-tengah. Sehingga jika disaksikan dari Bumi, planet Merkurius pada saat mengalami konjungsi inferior akan nampak segaris dengan Matahari. Konjungsi superior planet Merkurius bakal terjadi pada Selasa malam 9 Juli 2013 pukul 21:30 WIB. Pada saat itu planet Merkurius hanya berjarak sudut (berelongasi) 4,7º dari pusat cakram Matahari. Jarak sudut ini lebih besar dibanding nilai radius tampak Matahari (yakni 0,25º) sehingga secara teknis Merkurius tidak tepat berimpit dengan Matahari. Namun peristiwa ini tidak bisa disaksikan dimanapun dan dengan cara apapun.

Hujan Meteor Piscis Austrinids
Hujan meteor Piscis Austrinids adalah hujan meteor periodik yang terjadi sejak 15 Juli 2013 hingga 10 Agustus 2013 dengan puncaknya pada Minggu 28 Juli 2013. Meteor-meteor dari hujan meteor ini dikenal sebagai meteor bekecerlangan sedikit dalam jumlah 5 meteor per jam. Hujan meteor ini dapat disaksikan pada saat malam hari mulai pukul 20.00 WIB hingga jelang fajar, dengan sumber meteor berpusat pada rasi Piscis Austrinus. Rasi ini cukup mudah
dikenali karena adanya bintang Formalhaut yang terang didalamnya (magnitudo semu +1). Namun seiring adanya Bulan pasca fase purnama yang mulai terbit pada pukul 22:00 WIB, maka kesempatan untuk mengamati hujan meteor ini hanya berlangsung cukup singkat, yakni antara pukul 20:00 hingga 22:00 WIB saja.
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2013. Astronomi ID - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger